Obat Sariawan untuk Bayi, Obat Sariawan untuk Balita

Meski tidak berbahaya, namun sariawan atau yang istilah kedokterannya Recurrent Apthous Stomatis (RAS) dapat membuat si kecil mogok makan dan bicara. Ia juga jadi enggan bermain, akibat selalu mengeluarkan air liur untuk menghindari gesekan lidah dan mulut terus menerus.

Sariawan memang tak hanya menyerang orang dewasa, anak kecil bahkan bayi yang berusia 6-24 bulan dapat terjangkit penyakit ini.

Pada bayi, umumnya sariawan disebabkan oleh jamur. Sedang pada balita disebabkan akibat trauma dan jamur. Ada 3 jenis sariawan yang kerap menyerang anak, yaitu:

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah


1. Stomatitis apthosa

Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan bersihkan gigi secara benar untuk mengurangi potensi luka.

Sedang pada orang dewasa, sariawan kerap dipicu oleh pemakaian pasta gigi yang mengandung SLB (Sodium Lauryl Sulfate). Zat ini juga ditemukan pada floor cleaners, hand soaps, bahkan shampoo. Jadi SLS adalah sejenis detergen, sehingga pilihlah pasta gigi yang tidak mengandung SLS.

2. Oral thrush/moniliasis
Disebabkan oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.

3. Stomatitis herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.

Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.

Tergantung Frekuensi
Ada anak yang sering terkena sariawan, ada pula yang jarang. Bagi yang sering, biasanya dalam sebulan terkena 2-3 kali. Proses penyembuhannya pun cukup lama, rata-rata 7-9 hari atau 2 minggu.

Sedangkan yang jarang, umumnya baru mengalami sariawan sekitar 2-3 bulan sekali. Sariawan pada bayi dan balita lebih sering terjadi di bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Biasanya hanya satu atau dua titik saja.

Gejala sariawan
Pada bayi, gejala sariawan berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius, mengeluarkan air liur lebih dari biasa, rewel, tak mau makan atau makanan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus. Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, akibat kuman atau jamur. Sedangkan pada balita, kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu makannya berkurang.

Gejala yang mudah dikenali, adalah lidah yang menjadi agak licin, berwarna kemerah-merahan, timbul luka dibagian bawah dan pinggir atau pada belahan bagian tengah lidah. Pada pipi bagian dalam tampak bintik-bintik putih, terkadang terdapat benjolan kecil yang dapat pecah sehingga mulut terasa perih.

Penanganan yang diberikan:
Sariawan dapat sembuh dengan sendirinya, kecuali sariawan akibat jamur yang harus diobati dengan obat antijamur. Masa penyembuhan relatif lama, yaitu seminggu. Jika tak segera diobati, dapat berkelanjutan meski hanya menyebar di sekitar mulut saja. Tapi jamur yang tertelan dan melewati pembuluh darah, juga bisa menyebabkan diare.

Saat sariawan, biasanya si kecil enggan makan atau minum. Berikut kiat untuk membantunya mendapatkan asupan yang dibutuhkan:

- Suapi makannya dengan menggunakan sendok secara perlahan-lahan. Usahakan minum menggunakan sedotan dan gelas, untuk menghindari kontak langsung dengan sariawan serta tak menimbulkan gesekan dan trauma lebih lanjut.

- Berikan makanan yang bertekstur lembut dan cair, pada intinya yang mudah ditelan dan disuapi. Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, agar tidak menambah luka.

- Makanan yang banyak mengandung vitamin C dan B serta zat besi, dapat memercepat proses penyembuhan. Misalnya buah-buahan dan sayuran hijau. Kekurangan vitamin C dapat memudahkan si kecil mengalami sariawan.

- Olesi bagian yang sariawan dengan madu.

Jika telah diberi obat, biasanya obat kumur, tetapi tak juga sembuh, kemungkinan ada penyebab lain. Misalnya kuman yang telah bertambah, pemakaian obat dengan dosis tak tepat, atau cara memberi makanan yang membuat sariawan si kecil kembali mengalami trauma di lidah.

Bisa juga lantaran daya tahan tubuh anak yang rendah. Biasanya anak yang sering sariawan, lebih banyak akibat daya tahan tubuhnya rendah dan kebersihan mulut dan gigi yang tak terjaga.
»»  Baca Selengkapnya...

Sariawan Hubungannya Dengan Oral sex

Hallo Dokter.

Sejak kecil saya sering menderita sariawan. Istri saya sebelum menikah jarang sekali menderita sariawan tetapi sesudah menikah dengan saya dia jadi sering menderita sariawan.
Kita juga sering melakukan oral seks. Sekitar setahun sesudah menikah jika sariawan saya kambuh, di kemaluan saya juga luka seperti sariawan.
Sekarang pada saat kambuh ada rasa nyeri/geli di sekitar kemaluan atau paha kadang juga di kaki. Frekuensi kambuh kadang sebulan sekali. Pertanyaan saya:

1. Apakah saya menderita herpes?
2. Apakah rasa nyeri/geli di sekitar paha, kemaluan atau kaki itu berbahaya?
3. Apakah herpes dapat disembuhkan?
4. Apakah frekuensi kambuh dapat dikurangi? Apakah ada suplemen untuk itu?

Sejak kecil saya sering menderita sariawan. Istri saya sebelum menikah jarang sekali menderita sariawan tetapi sesudah menikah dengan saya dia jadi sering menderita sariawan.

Kita juga sering melakukan oral seks. Sekitar setahun sesudah menikah jika sariawan saya kambuh, di kemaluan saya juga luka seperti sariawan.
Sekarang pada saat kambuh ada rasa nyeri/geli di sekitar kemaluan atau paha kadang juga di kaki. Frekuensi kambuh kadang sebulan sekali.

Saya sekarang tinggal di Abu Dhabi sehingga tidak punya nomor telepon Jakarta

Terima kasih sebelumnya

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Jawaban:

Tn. Adi yang terhormat,

melihat pertanyaan Anda, lebih baik kita lihat sedikit mengenai penyakit Herpes.

Herpes

adalah penyakit virus yang dapat disebabkan oleh 2 macam virus, yaitu :

1. Virus Varicella Zoster, yang menyebabkan penyakit Herpes Zoster
2. Virus Herpes Simpleks tipe I atau tipe II, yang menyebabkan penyakit Herpes Simpleks


Penyakit Herpes yang menyebabkan keluhan pada kelamin adalah Herpes Simpleks.

Infeksi dapat berlangsung primer maupun berulang. Infeksi primer berlangsung kira-kira 3 minggu dan sering disertai gejala sistemik, misalnya demam, rasa lemas, kurangnya nafsu makan dan dapat disertai pembengkakan kelenjar getah bening regional.

Virus Herpes Simpleks tipe I biasanya menginfeksi daerah sekitar pinggang ke atas terutama daerah mulut dan hidung, biasanya dimulai pada usia anak-anak. Penularan dapat terjadi secara kebetulan, misalnya kontak kulit pada perawat, dokter gigi, atau pada orang yang sering menggigit jari. Sedangkan infeksi Virus Herpes Simpleks tipe II mengenai daerah pinggang ke bawah, terutama daerah genital.

Cara hubungan orogenital (oral seks), dapat menyebabkan herpes pada daerah genital yang disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe I atau di daerah mulut dan rongga mulut yang disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II.

Kelainan yang dapat ditemukan berupa lenting berkelompok di atas kulit dan selaput lendir yang kemerahan, dan bengkak, berisi cairan yang jernih yang kemudian menjadi berwarna kekuningan, dapat mengering seperti koreng dan kadang membentuk luka seperti sariawan (ulkus) yang dangkal, biasanya sembuh tanpa bekas. Pada perabaan pinggiran ulkus itu tidak teraba keras. Bila terdapat infeksi sekunder gambarannya mungkin menjadi tidak jelas.


Infeksi yang berulang (rekurens)

terjadi apabila Virus Herpes Simpleks pada ganglion dorsalis mencapai kulit sehingga menimbulkan gejala klinis. Hal ini dapat dipicu oleh gangguan fisik (demam, infeksi, kurang tidur, hubungan seksual, dan sebagainya), Gangguan psikis (gangguan emosional), obat-obatan tertentu, menstruasi dan dapat pula diakibatkan oleh jenis makanan dan minuman yang merangsang.

Gejala yang timbul lebih ringan daripada infeksi primer dan berlangsung kira-kira 7-10 hari. Sering ditemukan gejala lokal sebelum timbul lenting, yaitu rasa panas, gatal dan nyeri. Keluhan ini dapat timbul pada tempat yang sama atau tempat lain dan sekitarnya.

Penatalaksanaan

Penyakit Herpes Simpleks dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Medikamentosa

Secara umum diberikan antivirus yang diminum dan terapi berdasarkan gejala (simptomatik), seperti kompres pada ulkus dan anti nyeri. Pada infeksi primer yang berat mungkin membutuhkan perawatan Rumah Sakit. Sedangkan pada infeksi ulangan yang ringan cukup diberikan salep antivirus atau terapi simptomatik saja.

2. Non Medikamentosa

Pasien harus mengerti bahwa Herpes Simpleks termasuk penyakit menular seksual. Karenanya penting mengetahui bahaya, cara penularan, potensi penularan pada pasangan seksualnya, dan kecenderungan untuk berulang. Untuk menghindari penularan terhadap pasangan seksual, pasien harus menghindari hubungan seksual sebelum sembuh atau menggunakan kondom. Hal yang juga perlu dilakukan adalah pemeriksaan terhadap pasangan seksual, bila memungkinkan.

Setelah membaca uraian di atas, kita bisa melihat bahwa keluhan yang sudah Anda uraikan ini pun masih perlu diperjelas. Sariawan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, trauma atau infeksi langsung pada kulit dan selaput lendir serta dapat pula bermula dari infeksi pada kulit dan selaput lendir yang membentuk lenting lalu akhirnya pecah dan membentuk ulkus.

Dari cerita Anda mungkin penyakit yang Anda derita bukan Herpes Simpleks. Karena gambaran yang Anda berikan tidak sesuai dengan penjelasan di atas.

Rasa nyeri/geli pada paha, kemaluan dan kemaluan mungkin bagian dari penyakit yang Anda derita. Namun, selama kita belum mengetahui penyakit yang Anda derita maka belum dapat dikatakan bahwa keluhan itu tidak berbahaya.

Karena pada Virus Herpes Simpleks dapat ditemukan di ganglion dorsalis tanpa adanya gejala, maka penyakit ini selalu mempunyai kemungkinan untuk kambuh. Namun. bila penatalaksanaan dilakukan dini dan tepat, maka masa penyakit berlangsung dapat lebih singkat dan rekurensi semakin jarang.

Frekuensi kekambuhan dapat dikurangi dengan menghindari faktor yang memicu infeksi rekurens. Sampai saat ini belum ditemukan suplemen secara klinis terbukti dapat mengurangi kekambuhan. Sebaiknya Anda menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, berolahraga dan menghindari faktor pemicu infeksi rekurens.

Perlu Anda ketahui bahwa dalam setiap rongga mulut manusia terdapat banyak macam kuman penyakit yang mungkin berbeda antara satu manusia dengan yang lain. Seperti juga pada Anda dan istri. Hal ini dapat menjelaskan mengapa istri Anda menjadi sering menderita sariawan setelah menikah. Seperti yang kita ketahui dalam sebuah hubungan seksual biasanya mengikutkan ciuman yang dalam. Dalam proses itu dapat terjadi proses tukar menukar air liur dan termasuk kuman. Apalagi Anda juga mempunyai kebiasaan untuk melakukan oral seks. Pada oral seks dapat terjadi perpindahan kuman dari kulit daerah kelamin maupun cairan kelamin ke pasangan seksual. Pada kedua proses tersebut, bila kuman yang baru itu tidak dikenali oleh tubuh kita dan kita tidak mempunyai pertahanan yang cukup, maka dapat bermanifestasi menjadi berbagai penyakit, misalnya sariawan.

Namun, akan lebih baik bila Anda dan istri berkonsultasi dengan dokter. Karena setiap penyakit dengan gejala pada kulit maupun selaput lendir perlu dilihat bentuknya dengan jelas.

Semoga dapat membantu
»»  Baca Selengkapnya...

Sembuhkan Sariawan dengan Berdzikir

Berdzikir sangat dianjurkan oleh Rosululloh SAW. Dengan berdzikir, kita tidak saja memperoleh ketentraman hati, kelancaran dalam mencari rizki, keharmonisan rumah tangga dan sebagainya. Berdzikir juga dapat menstimulasi spirit optimisme dalam kita menjalani kehidupan.

Selalu berdzikir berarti kita selalu mengingat Alloh Swt. kapanpun dan di manapun kita berada. Sehingga apapun yang kita lakukan, yang kita hadapi atau yang akan kita kerjakan, semua kita niatkan untuk beribadah kepada Alloh Swt.

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Awalnya memang susah bagi beberapa orang untuk memulai berdzikir. Tetapi sekali dicoba, berdzikir akan menjadi sesuatu yang addictive. Artinya, kita akan merasa ada sesuatu yang kurang bila tidak berdzikir. Selain memberi rasa tentram dalam hati, berdzikir juga ternyata dapat menghilangkan penyakit sariawan. Ini mungkin sesuatu yang kontroversial. Tetapi ini sesuatu yang nyata yang dialami oleh salah satu jamaah MajelisMunajat.

Sebelum beliau terbiasa berdzikir, beliau menderita sariawan akut dimana sariawan tersebut selalu terjadi setiap minggu. Tentu hal ini sangat mengganggu. Beberapa antibiotik, vitamin serta suplemen sudah beliau coba untuk menghilangkan penyakit sariawan tersebut. Tetapi semua itu seperti tak berguna karena sariawan tersebut tetap saja muncul.

Tetapi, subhanalloh, setelah beliau aktif berdzikir, penyakit sariawan yang sudah lebih dari 20 tahun beliau derita sembuh. Mungkin kita tidak bisa mengatakan bahwa dzikir itu obat sariawan. Tetapi dengan berdzikir, penyakit mulut seperti sariawan dapat hilang atau sembuh.

»»  Baca Selengkapnya...

Cara Mengatasi Sariawan Agar Tidak Berani Mendekat

Jakarta, Sariawan bukan penyakit serius. Tapi kalau sudah kena yang satu ini sangat tidak nyaman karena jadi sulit untuk makan ataupun berbicara. Bagaimana caranya supaya tidak diganggu sariawan?

Sariawan atau dikenal dengan sebutan stomatitis adalah pembengkakan atau peradangan yang terjadi di lapisan mukosa mulut.

Daerah yang bisa terkena sariawan termasuk pipi, gusi, lidah, bibir serta langit-langit mulut. Selain itu sariawan juga bisa menyebabkan perdarahan, bengkak serta warna yang memerah.

Seperti dikutip dari Healthcentre, Sabtu (27/3/2010) ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sariawan, yaitu:
 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

1. Akibat virus
Sariawan ini disebabkan oleh beberapa bentuk virus yang ada di dalam tubuh, termasuk kasus-kasus khusus seperti yang menyebabkan demam pada kelenjar, herpes dan penyakit mulut lainnya.

2. Akibat bakteri.
Sariawan jenis ini biasanya suka terjadi jika seseorang menderita sakit tenggorokan atau penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri.

3. Akibat jamur.
Sariawan ini timbul saat seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat rendah atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan penggunaan antibiotik dosis tinggi.

4. Non-infeksi.
Penyebab paling umumnya adalah terjadinya luka di mulut yang berulang, meskipun tidak diketahui penyebabnya tapi biasanya akan hilang dalam waktu 2 minggu. Sariawan ini juga bisa disebabkan adanya masalah dalam sistem pencernaan, kekurangan vitamin, riboflavin, miacin dan B12.

Selain keempat penyebab di atas, ada juga hal lain yang diduga dapat menyebabkan sariawan seperti kurang menjaga kebersihan mulut, pemasangan kawat gigi atau gigi palsu dan juga konsumsi makanan atau minuman yang panas.

Perawatan yang dilakukan untuk mengobati sariawan adalah dengan mencari sumber penyebab sariawan tersebut. Namun mengatur makanan yang dikonsumsi juga bisa membantu, seperti menghindari makanan yang renyah atau makanan dengan rasa yang tajam. Usahakan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut dan tetap menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Jika Anda adalah pengguna kawat gigi atau gigi palsu, maka mintalah dokter untuk memeriksanya saat sedang berkunjung untuk memastikan bahwa tidak ada masalah berarti.

Biasanya sariawan akan hilang dengan sendirinya setelah 4 hari, tapi bila tak kunjung hilang sebaiknya mencari bantuan medis terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.

Sebenarnya sariawan bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan baik, melakukan pemeriksaan gigi secara teratur serta mengatur pola makan yang baik dengan mengurangi makanan yang dapat memicu iritasi pada lapisan mukosa mulut.

Selain itu pencegahan sariawan juga bisa dilakukan dengan menghindari terjadinya trauma atau benturan seperti menyikat gigi dengan lembut, tidak terburu-buru saat mengunyah makanan serta tidak berbicara saat sedang makan.
»»  Baca Selengkapnya...

Mengobati Sariawan di Lidah dan Cara Mengatasinya

Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu.

Sariawan dapat disebabkan oleh kondisi mulut itu sendiri, seperti kebersihan mulut yang buruk, pemasangan gigi palsu, luka pada mulut karena makanan atau minuman yang terlalu panas, dan kondisi tubuh, seperti adanya alergi atau infeksi.

Sariawan identik dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin itu memang mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek yang akhirnya menyebabkan sariawan. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi jika kita sering mengonsumsi buah dan sayuran.

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis (seperti emosi dan stres) juga merupakan faktor penyebab terjadinya sariawan. Kondisi lainnya yang diduga memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B, vitamin C, serta zat besi; luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur; luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang; alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas); gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi); menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakit atau stres yang berkepanjangan); dan adanya infeksi oleh mikroorganisme.

Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep (yang mengandung antibiotika dan penghilang rasa sakit), obat tetes, maupun obat kumur. Saat ini, sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah terlanjur parah, dapat digunakan antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam). Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 4 hari. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain yaitu menghindari kondisi stres; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi; menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut; serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.

Sariawan biasanya menyerang daerah mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi serta langit-langit dalam rongga mulut. Sekali terkena, jumlahnya pun bisa lebih dari satu.

Ada berbagai cara untuk menyembuhkan sariawan. Salah satunya adalah dengan meracik obat herbal berbahan dasar tanaman saga.

Tanaman dengan nama latin Abrus Precatoris ini termasuk jenis tumbuhan liar yang hidup di semak belukar atau biasa dijadikan tanaman pekarangan. Tanaman saga, terutama daun dan akarnya, mengandung protein, vitamin A, B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid, dan pentosan.

Selain sariawan, tanaman saga juga berkhasiat menyembuhkan amandel dan radang pada mata. Berikut resep mujarab berbahan saga.

1. Sariawan
Bahan: daun saga secukupnya
Cara membuat: daun saga yang masih baru dipetik dijemur beberapa menit agar agak layu.
Cara menggunakan: dikunyah-kunyah sampai halus sambil untuk kumur.

2. Amandel
Bahan: akar saga secukupnya, sepotong kayu manis, dan gula batu secukupnya.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal menyisakan air separuhnya.
Cara menggunakan: disaring dan diminum satu gelas setiap pagi dan sore.

3. Radang Mata
Bahan: segenggam daun saga
Cara membuat: daun saga digiling halus, kemudian direbus dengan dua gelas air untuk diambil uapnya.
Cara menggunakan: uap air daun saga tersebut dipakai untuk obat tetes mata.

Selain herbal di atas, ada juga belimbing wuluh yang efektif atasi sariawan. Pengobatan ini bisa Anda ciptakan sendiri di rumah.

Caranya, rebus 10 kuntum belimbing wuluh, asam jawa, gula aren dengan tiga gelas air. Tunggu hingga airnya tersisa 3/4-nya kemudian saring. Minum ramuan ini dua kali sehari.

Jika Anda malas meraciknya cukup dengan mengunyahnya langsung atau menempelkan potongan buah belimbing wuluh ke bagian yang terkena sariawan. Pengobatan ini akan mempercepat luka di selaput mulut Anda mengering. Bagi pengidap sakit maag perlu berhati-hati mengonsumsi belimbing wuluh.

Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyebut, kandungan vitamin C yang cukup tinggi (25,8 mg/ 100 gram) dalam belimbing wulung sangat berkhasiat mengobati sariawan.

Belimbing wuluh atau biasa juga disebut belimbing sayur memiliki berbagai kandungan kimia, antara lain saponin, tanin, glukosid, kalsium oksalat, sulfur, asam format, peroksida, dan kalium sitrat. Tak ada salahnya Anda menanamnya di halaman rumah atau di pot. Pemeliharaannya pun relatif mudah.
»»  Baca Selengkapnya...

Cara Mencegah Sakit Sariawan di Bulan Puasa

Di bulan Puasa ini biasnya kita kekeringan/kehausan kita dapat terserang penyakit sariawan.Kita harus mencegah penyakit sariawan agar kita tidak terlihat sakit sariawan.

Tips Untuk mencegah penyakit sariawan:

1.Kita dapat meminum larutan panas dalam: kaki tiga,adam sari dll.
2.kita dapat mengoles dengan salep khusus panas dalam
3.Kita dapat minum air yang banyak.

Ada tips yang lebih mujarab dari itu dan lebih hemat.
 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah


Tips Mencegah sariawan yang mujarab dan hemat:

1.Kita dapat membuat atau membeli jus strawbeery
2.Kita juga dapat membuat atau membeli jus nanas.
kalau anda kurang puas dengan rasa 2jus ini anda dapat mencampur strawbeery dan nanas.

Semoga anda dapat mancegah atau mengobati sakit panas dalam.
Semoga Cepat Sembuh!!
»»  Baca Selengkapnya...

Pemicu Sariawan Pada Bayi

Dot yang terlalu keras dan keseringan minum obat juga bisa membuat si kecil
menderita penyakit ini.
Sariawan pada bayi kerap bikin bingung orang tua. Malah banyak yang tidak
menyangka kalau anak berusia 0-12 bulan bisa mengalaminya. Jadi ketika si kecil rewel berkepanjangan dan enggan makan maupun menyusu, kita tak pernah
mengaitkannya dengan kemungkinan penyakit tersebut. Padahal, sariawan bisa
menimpa siapa saja. Bahkan sekitar 20 persen populasi berisiko terkena
sariawan, termasuk bayi.
 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Jadi mulai sekarang, saat si kecil menujukkan rewel yang tidak biasa dan
menolak minum/makan, coba periksa bagian mulutnya. Ciri-ciri fisik sariawan
pada bayi hampir sama kok dengan sariawan orang dewasa, yakni adanya bintik
putih yang dilingkari lingkaran berwarna merah. Namun jangan keliru, pada bayi
sering juga ditemukan tanda putih agak buram di langit-langit mulutnya. Sekilas
mirip sariawan, tapi sebenarnya adalah apstain pearl atau mutiara apstain. Ini
sifatnya fisiologis dan akan menghilang sendiri.

Sebagai informasi, penyakit dengan bahasa ilmiah stomatitis ini lebih sering
ditemukan pada bayi 6 bulan ke atas. Pada usia ini umumnya bayi baru tumbuh
gigi sehingga karena belum terbiasa dengan organ barunya tersebut bisa jadi ada
bagian mulutnya yang tergigit sehingga luka lantas memunculkan sariawan. Toh,
bukan berarti bayi di bawah 6 bulan akan terhindar sepenuhnya dari penyakit
ini. Hanya saja, menurut dr. Stephanus J. Sarmili, Sp.A., kemungkinan
kejadiannya lebih jarang karena ia masih memiliki sisa antibodi dari ibu,
terutama bayi yang diberi ASI eksklusif.

RAGAM PEMICU SARIAWAN

Selanjutnya spesialis anak Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jakarta, ini
menjabarkan pemicu sariawan pada bayi:

* Makanan/Minuman Panas

Mulut bayi belum sekuat orang dewasa. Jadi hati-hati saat membuatkan
makanan/minuman bagi si kecil. Selalu periksa keadaan suhunya; masih kepanasan atau sudah cukup hangat untuk diterima mulut mungilnya. Justru anggapan bahwa susu yang memancar terlalu kencang dari botol bisa memicu terjadinya sariawan ternyata tidak tepat. Kecuali jika susu tersebut bersuhu tinggi. Jadi penyebabnya bukan kekuatan pancarannya tapi, sekali lagi, karena suhu yang panas.

* Traumatik

Yang dimaksud traumatik di sini, mulut anak terluka oleh sesuatu; entah karena
gusinya tergigit atau terkena gesekan dot yang terlalu keras. Seperti yang
sudah disinggung, kejadian luka pada gusi bayi bisa berkaitan dengan
ketidaknyamanan bayi akibat giginya yang baru tumbuh. Antisipasinya, coba
berikan ia teether (mainan khusus untuk digigit-gigit) sehingga rasa tidak
nyamannya dapat berkurang. Gesekan dot yang berkontur agak kasar dan terbuat dari karet yang keras juga memungkinkan munculnya sariawan. Jadi sebaiknya gunakan dot yang dibuat dari bahan lunak dan lentur seperti dari silikon.

* Zat kimia

Pemakaian obat-obatan yang terlalu lama umpamanya pada bayi yang harus
mengonsumsi obat untuk menyembuhkan vlek pada paru-parunya bisa memunculkan sariawan. Zat kimia yang dikandung dalam obat bersifat asam. Bila tersisa di mulut bisa memicu sariawan karena proses pengasaman akan mengundang datangnya bakteri. Untuk itu, sedapat mungkin, setelah meminumkan obat, minumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa obat tidak menempel di gusi maupun dinding mulut.

AKAN SEMBUH SENDIRI

Yang perlu dicermati, faktor makanan/minuman terlalu panas, traumatik, ataupun
zat kimia, merupakan pemicu bukan penyebab. Menurut Stephanus, penyebab utama sariawan adalah virus yang menempel di mulut yang sedang terluka. "Ini sangat mungkin terjadi karena banyak virus bertebaran di udara. Nah ketika masuk ke dalam mulut kemudian menempel di luka akan memunculkan sariawan."

Sebenarnya dalam rentang 10-14 hari biasanya sariawan akan sembuh dengan
sendirinya. Namun pada bayi perlu pena- nganan segera karena sariawan dapat
menimbulkan gejala- gejala penyerta (simtomatis) yang membuatnya tidak nyaman.
"Bila tidak diobati, memang relatif tidak ada bahaya yang mengancam jiwa bayi.
Masalahnya, sariawan menimbulan nyeri dan rasa yang tidak nyaman. Kalau tidak ditangani, bayi jadi tidak mau makan. Belum lagi ia akan terus-menerus rewel karena nyeri dan perut kosong. Nah, efek lanjutan inilah yang harus
diantisipasi," ujar Stephanus.

Jadi jika si kecil menderita sariawan, bawalah ia ke dokter. Biasanya dokter
akan meresepkan beberapa obat untuk menghilangkan gejala-gejala simtomatis.
Misalnya, obat penghilang nyeri yang dirasakan, obat penurun panas untuk mengurangi demam yang bisa muncul akibat rasa nyeri yang diderita, dan lainnya.
"Yang jelas tidak ada obat untuk menyembuhkan sariawannya karena hingga kini
memang belum ada obat untuk itu."

Bagaimana dengan vitamin C? Memang ada yang mengaitkan sariawan dengan
kekurangan vitamin C sehingga pengobatan seringkali disertai dengan pemberian
vitamin tersebut. Sebenarnya, vitamin C selain untuk meningkatkan daya tahan
tubuh juga membantu epitelisasi, yakni proses pembentukan sel-sel/jaringan
baru, termasuk yang ada di dalam mulut. "Diharapkan, dengan pemberian vitamin C proses penyembuhan luka bisa lebih cepat terjadi," kata Stephanus.

SARIAWAN SEPERTI HFMD

Ingat kan penyakit "impor" dari Singapura yang disebut HFMD (Hand-
Foot-Mouth-Disease) yang sempat menghebohkan Indonesia? Nah, penyakit yang diindonesiakan menjadi penyakit tangan kaki dan mulut ini memiliki salah satu gejala yang tak berbeda jauh dengan sariawan. Pada mulut penderita akan muncul bintik-bintik putih, mirip sariawan. Bedanya penyakit yang disebabkan virus flu singapura (coxsackievirus) ini bisa memicu demam pada bayi hingga 41° C.
Sementara sariawan kalaupun sampai memunculkan demam tidak akan mencapai suhu setinggi itu.

(milis-NaKiTa)
»»  Baca Selengkapnya...

Obat Sariawan Yang Sangat Manjur

Tanya:
Ibu saya berusia 43 tahun, punya penyakit menahun (sudah lebih 10 tahun) menderita penyakit sariawan di rongga mulutnya. sering kambuhan. Belum sembuh yang lama sudah muncul baru. Bahkan bisa muncul lebih dari satu sariawan dalam mulutnya sehingga ibu saya merasa selalu kesakitan dan tidak nyaman pada saat makan.

Sudah ke dokter juga, tapi hanya disarankan banyak minum air dan makan sayuran. Sebenarnya apa penyebab sariawan? Apakah bisa sembuh total? Bagaimana cara penyembuhannya?

Terimakasih
Retno
 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Jawab:

Terimakasih atas kepercayaan ibu terhadap kami. Sebelumnya kami mohon maaf jika ada kata-kata kami di email ini yang kurang berkenan di hati Anda.

Kesembuhan datangnya hanya dari Allah SWT, sebagai manusia kita hanya wajib berusaha.

Tentang penyebab dan terapi untuk sariawan yang menahun (kronis),

1. Jika akibat jamur, bisa diberi fluconazol 1 x 200 mg selama 7 hari.

2. Jika akibat radang, diberi salep kenalog, dioleskan 2 x 1 sampai sembuh.

Pada kasus tersebut, karena sudah menahun (sudah lebih 10 tahun), sering kambuhan, dan bisa muncul lebih dari satu sariawan dalam mulut, maka kemungkinan akibat jamur dan radang, atau ada komplikasi dari penyakit lainnya. Saran kami:

1. Diberi fluconazol 1 x 200 mg diminum selama 7 hari.
2. Diberi salep kenalog, dioleskan 2 x 1 sampai sembuh.
3. Sementara hindari makanan (dan minuman) yang terlalu pedas, terlalu asin, terlalu manis, terlalu panas.
4. Perbanyak mengkonsumsi jus tomat, apel, jeruk, wortel, dsb. Namun jangan terlalu manis.
5. Usahakan tetap makan dan minum, bisa sedikit-sedikit namun sering. Jangan sampai tidak makan atau minum sama sekali.
6. Iringilah usaha di atas dengan kepasrahan total kepada Allah, perbanyak doa, dan beribadah dalam artian luas (berbuat baik, membantu sesama, memberi nasihat dalam kebaikan, dsb).
7. Jika belum ada perbaikan, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit/dalam (interna) terdekat di kota Anda.

Adapun beberapa pilihan tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi sariawan, misalnya:

* Daun Jambu Biji

Rebuslah dalam 1 liter air: 1 genggam daun jambu biji segar dan 1 jari kulit batangnya. Saringlah air hasil rebusan dan minum 2x sehari.

* Jambu Air

Kulit batang jambu air sekitar 10 gr (yang masih muda), dicuci, dan ditumbuk halus ditambah setengah gelas air matang dan disaring. hasil saringan digunakan untuk berkumur.

* Jambu Biji
Ambil jambu biji merah yg matang ditambah dengan 1 buah tomat (kalau bisa yang brwarna merah) lalu di jus. Minumlah 3 x sehari.

* Daun Sirih

Petik 1 atau 2 lembar daun sirih. Cuci daun hingga bersih, lalu kunyah sampai lembut. Biarkan daun sebentar di dalam mulut, terutama di bagian yang terkena sariawan.

* Rimpang Temu Kunci (nama lainnya: kunci)

Rimpang temu kunci dikunyah lalu ditelan. Mengunyah irisan rimpang bersama pinang selain mengobati sariawan juga dapat mengobati batuk kering.

Demikian analisis dan saran dari kami. Kebenaran itu datangnya dari Allah SWT semata dan kesalahan itu murni dari keterbatasan kami sebagai manusia biasa.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kasih sayang dan rahmatNya kepada kita semua. Amin.

Waswrwb.

Dr. Dito Anurogo

Konsultan Kesehatan di www.NetSains.com
»»  Baca Selengkapnya...

Mencegah Sariawan dengan Mengatur Makanan

SARIAWAN merupakan salah satu penyakit yang tidak mematikan namun sangat mengganggu. Tidak hanya mengurangi selera makan akibat rasa perih yang ditimbulkan tetapi juga membuat Anda kesulitan berbicara, mengunyah dan mengurangi kepercayaan diri. Bagaimana cara mengatasinya? Ada berbagai obat yang bisa Anda gunakan. Tapi, yang tidak kalah pentingnya adalah mengatur asupan makanan Anda. Cobalah menghindari makanan yang bisa memacu perkembangan virus herpes simplex penyebab sariawan.

Virus herpes simplex ini biasanya tetap hidup namun dalam keadaan tidak aktif di akar saraf. Virus ini menunggu sistem kekebalan tubuh menurun, misalnya akibat stres, infeksi, atau akibat siklus menstruasi dan kemudian menyerang sehingga menimbulkan sariawan.

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah



Cobalah mengosumsi diet dari whole food yang kaya serat dan makanan yang mengandung alkali. Ada baiknya membatasi asupan gula dan makanan olahan. Cara ini bisa membantu Anda mencegah serangan selanjutnya.

Akan lebih baik lagi jika Anda bisa membatasi asupan makanan atau minuman yang mengandung kafein. Kafein cenderung membuat Anda berisiko mengalami sariawan berulang. Di samping itu, cobalah menghindari makanan yang mengandung banyak garam. Makanan ini bisa mengiritasi sariawan dan membuatnya lebih buruk daripada sebelumnya.

Adakah makanan lain yang bisa membantu meredakan sariawan? Cobalah mengoleskan madu. Para peneliti dari United Arab Emirates menemukan, madu yang dioleskan langsung ke sariawan bekerja lebih baik dalam mempersingkat durasi dan mempercepat pemulihan sariawan dibandingkan obat salep oles yang diresepkan dokter.

Persingkat Durasi

Kemudian, apakah pertumbuhan sariawan bisa ditekan dan durasinya dipersingkat? Tentu bisa. Anda bisa menggunakan obat-obatan yang dijual di apotek atau mengonsumsi suplemen lysine sebanyak 1.500-3.000 miligram per hari. Tapi, Anda bisa juga mengatasinya dengan mengurangi stres, tidur yang cukup, tetap fit, dan tentunya makan dengan benar.

Anda bisa mengurangi frekuensi sariawan dengan mengurangi asupan makanan yang kaya arginine. Arginine merupakan asam amino yang diperlukan virus untuk tumbuh dan memperbanyak diri. Karena itu, jika Anda bisa mengurangi makanan yang kaya arginine seperti biji-bijian, cokelat, sereal, kacang-kacangan, serta bayam, maka Anda juga bisa lebih kuat dalam melawan infeksi virus herpes ini. (OL-08)


Sumber:

Ikarowina Tarigan

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/07/27/1440/3/Cegah-Sariawan-Dengan-Mengatur-Makanan

»»  Baca Selengkapnya...

Obat Herbal untuk Penyakit Sariawan

Kandungan vitamin C pada daun saga efektif sembuhkan sariawan.

Menderita sariawan atau stomatitis apthosa sungguh menyiksa. Radang yang terjadi di daerah mukosa mulut berupa bercak putih itu bahkan bisa membuat Anda malas makan dan bicara.

Ada berbagai cara untuk menyembuhkan sariawan. Salah satunya adalah dengan meracik obat herbal berbahan dasar tanaman saga.

Tanaman dengan nama latin Abrus Precatoris ini termasuk jenis tumbuhan liar yang hidup di semak belukar atau biasa dijadikan tanaman pekarangan. Tanaman saga, terutama daun dan akarnya, mengandung protein, vitamin A, B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid, dan pentosan.

Selain sariawan, tanaman saga juga berkhasiat menyembuhkan amandel dan radang pada mata. Berikut resep mujarab berbahan saga.

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah



1. Sariawan
Bahan: daun saga secukupnya
Cara membuat: daun saga yang masih baru dipetik dijemur beberapa menit agar agak layu.
Cara menggunakan: dikunyah-kunyah sampai halus sambil untuk kumur.

2. Amandel
Bahan: akar saga secukupnya, sepotong kayu manis, dan gula batu secukupnya.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal menyisakan air separuhnya.
Cara menggunakan: disaring dan diminum satu gelas setiap pagi dan sore.

3. Radang Mata
Bahan: segenggam daun saga
Cara membuat: daun saga digiling halus, kemudian direbus dengan dua gelas air untuk diambil uapnya. Cara menggunakan: uap air daun saga tersebut dipakai untuk obat tetes mata. (pet)


Sumber:

Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti

http://kosmo.vivanews.com/news/read/150546-obat_herbal_pembasmi_sariawan

»»  Baca Selengkapnya...
Related Posts with Thumbnails